REPUBLIKA.CO.ID, -- Kelompok ISIS diduga menggunakan cybercurrency bitcoin untuk melakukan transaksi keuangan anonim. Hal ini diduga agar transaksi keuangan gelap mereka tidak dapat dilacak oleh masyarakat umum dan komunitas dunia internasional.
"Karena upaya peningkatan situs media sosial untuk menutup rekening ISIS terkait, diperkirakan bahwa aktivis ISIS akan mencari perlindungan di web ilegal," ujar Ido Wulkan, analis senior perusahaan cyberintelligence Tel Aviv yang berbasis di Singapura. Web ilegal ini terdiri dari jaringan pribadi di mana konten yang tersembunyi dari mesin pencari standar dan koneksi hanya dapat dibuat antara rekan-rekan yang terpercaya
Wulkan mengklaim dia telah berhasil melacak website IS melalui rujukan pada forum Turki. Dalam web yang diduga dikelola oleh seseorang yang disebut Abu Mustafa dijelaskan bagaimana cara mengirim sumbangan pada kelompok ISIS. Wulkan menyebutkan saat ini web ilegal tersebut telah ditutup oleh FBI.