REPUBLIKA.CO.ID, MALABO -- Dua tim nasional (timnas) besar di Afrika akan berduel dalam satu arena. Dalam perempat final Piala Afrika kali ini, sorotan mata tertuju pada laga antara Pantai Gading dengan Aljazair. Duel yang digelar pada Senin (2/2) ini diperkirakan akan menunjukan permainan apik kelas tinggi yang sarat akan gengsi.
Selama mengikuti Piala Afrika, dua timnas ini sama-sama baru mengantongi satu gelar juara. Aljazair, menyabet kemenangan di Piala Afrika pada 1990. Lewat dari tahun itu, Aljazair tak pernah lagi menjadi finalist Piala Afrika. Dan kini, tim asuhan Christian Gourcuff ini bertekad merebut gelar yang sudah lebih dari dua dekade hilang dari genggaman.
Namun, mewujudkan ambisi tersebut sampai berbuah manis tidak semudah membalikan telapak tangan. Di perempat final ini saja, Aljazair sudah bertemu dengan lawan yang berat. Ya, Pantai Gading. Timnas ini memegang tropi Piala Afrika juga hanya satu kali, yakni pada 1992. Tapi, Pantai Gading beberapa kali lolos ke final, pada 2006 dan 2012.
Saat Pantai Gading menembus final, pertandingan selalu berakhir dengan drama adu penalti. Pada 1992, Pantai Gading meraih gelar juara lewat drama adu penalti. Begitu pun pada 2006 dan 2012, di mana pertandingan harus dilanjutkan ke babak adu penalti karena tidak ada bisa memecah kebuntuan. Tapi, Pantai Gading gagal merebut juara di dua kesempatan itu.
Di Piala Afrika tahun ini, laga yang dijalani Aljazair lebih mentereng ketimbang Pantai Gading. Di fase grup, Aljazair berhasil membuahkan dua kemenangan dan satu kekalahan dengan total enam poin.
Di laga perdana, mereka berhasil menaklukan salah satu tim kuat di grupnya, Afrika Selatan, yang sempat memegang tropi juara Piala Afrika pada 1996. Selain itu, the Desert Warriors juga membungkam perlawanan Senegal. Namun sayangnya, mereka takluk dari Ghana, tim yang sedari awal sudah diunggulkan menjadi juara.
Sementara Pantai Gading, di babak fase grup, mengantongi satu kemenangan dan dua kali hasil imbang. Menariknya, tim asuhan Herve Renard ini tak mampu memenangkan dua laga awal saat melawan timnas sekelas Mali dan Guinea.
Dari sisi pengalaman, dua tim ini belum pernah menyabet satu pun gelar juara. Meski begitu, Pantai Gading harus kewalahan menghadapinya hingga dua laga tersebut harus berakhir imbang.
Tapi, di laga terakhir babak fase grup, Pantai Gading malah mampu merayakan kemenangan usai menyingkirkan tim yang sudah menyimpan empat tropi juara Piala Afrika, Kamerun. Dari kemenangan itulah, Pantai Gading dipastikan lolos ke perempat final, dengan membawa total lima poin.
Pelatih Pantai Gading, Herve Renard, menjelaskan, para pemainnya sudah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk sampai ke tahap seperti sekarang ini. Kini, langkah mereka untuk merebut juara tinggal tiga tahap lagi.
"Kami bermain untuk menang. Kami tidak akan senang jika kalah di semifinal atau bahkan di final. Jika itu terjadi, itu akan menjadi kenangan buruk yang sulit kami lupakan," tutur dia, seperti dalam Super Sport, Sabtu (31/1).