REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Masih ada cerita yang tersisa ihwal sepak terjang megabintang Barcelona Lionel Messi seusai kemenangan Blaugrana 3-2 atas Villareal dalam lanjutan La Liga 2014/2015 di Nou Camp, Senin (2/2). Bukan makna gol penentu Messi yang dicetak pada menit ke 56.  

Melainkan, penempatan posisi Messi oleh sang pelatih, Luis Enrique. Dalam beberapa pekan terakhir, Enrique menempatkan La Pulga, sapaan Messi, sebagai penyerang kanan.  

Situasi itu berbanding terbalik ketimbang masa kepelatihan para pendahulu Enrique semisal Gerardo Martino hingga Pep Guardiola. Pada masa mereka, Messi ditempatkan sebagai striker tengah.

Sebenarnya, pada awal musim, Messi masih diberi kesempatan bermain sebagai penyerang tengah oleh Enrique. Torehan golnya pun tak buruk karena berdasarkan data WhoScored, Messi mencetak 16 gol dari 18 laga. Belum lagi 11 assist yang menyertai kontribusi positif itu.

Namun, Enrique memiliki pandangan lain setelah menjalani setengah musim masa kepelatihannya di Nou Camp. Messi pun digeser sebagai penyerang kanan. Situasi ini mengingatkan kembali pada masa kepelatihan Frank Rijkaard dulu. 

Keputusan itu tepat. Termasuk gol ke gawang Villareal, koleksi gol Messi saat bermain sebagai striker kanan telah mencapai 13 gol. Jumlah itu dicapai hanya dari tujuh laga.  

Namun, kontribusi assist La Pulga merosot menjadi hanya satu buah. Meskipun begitu, Enrique mengaku akan tetap memainkan Messi sebagai penyerang di sisi Luis Suarez.  

"Messi bermain di sayap lagi? Itu baik untuk tim. Dia memiliki kebebasan untuk bergerak. Kami ingin dia lebih sering menyentuh bola," kata Enrique dilansir Goal, Senin (2/2).

Ikuti Whatsapp Channel Republika