Selasa 03 Feb 2015 16:01 WIB

Pengamat Politik: KMP Belum Pasti Dukung Jokowi

Rep: C05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasca pertemuan antara Jokowi dengan Prabowo spekulasi terkait KMP yang putar haluan mendukung Jokowi merebak di media massa. Terkait hal ini para pengamat politik menyatakan belum tentu Koalisi Merah Putih (KMP)  akan mendukung pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan.

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhroh, berpendapat pertemuan itu baru sebatas pedekate politik. Dia menyebutkan hal ini karena momentum politik saat ini mendorong Jokowi untuk membuka komunikasi politik selain kepada Koalisi Indonesia Hebat (KIH). “Hal ini karena adanya isu KPK dan Polri,” kata dia, Selasa (3/2).

Dia menyebutkan setelah pertemuan ini sebenarnya semua pihak masih saling menunggu. Ketiga pihak tersebut yakni Jokowi, KIH dan juga KMP. Ketigaya pun akan berhati hati dalam melakukan langkah politik selanjutnya.

“Jokowi menjadikan pertemuan ini untuk meningkatkan posisi tawarnya di mata PDIP,” kata dia. Sedangkan bagi KMP, kata dia, hal ini bisa dijadikan momentum untuk “merebut” Jokowi dari pihak KIH.

Presiden Jokowi pada Kamis (29/1) pagi mengadakan pertemuan dengan Prabowo. Banyak pihak menilai langkah ini sebagai langkah Jokowi untuk meminta pertimbangan dan ajang dengar pendapat dalam menanggapi sengkarut yang selama ini bergulir antara KPK dan Polri

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement