REPUBLIKA.CO.ID,
Di Nigeria dan Filipina, organisasi di kedua negara itu menyiapkan peringatan Hari Hijab Sedunia dengan menggelar aksi damai. Kalangan Muslim dan non-Muslim ambil bagian dalam acara itu.
Jutaan wanita Muslim India juga tumpah ruah di Uttar Pradesh Lucknow untuk menyambut Hari Hijab Sedunia. Dengan puluhan poster dan spanduk buatan tangan dekorasi jalanan, Muslim dan wanita non-Muslim di Bada Imambara telah diundang untuk memakai jilbab selama satu hari.
Dipimpin fashion blogger India Farsheen Naqi (22), acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang hijab Islam dan menghilangkan kesalahpahaman yang mengelilinginya.
"Ketika seseorang memutuskan untuk memakai pakaian minim, dia dianggap modern, tapi ketika wanita lain memilih untuk menutupi tubuhnya, ia dianggap hina," kata anggota kelompok Dunia Hijab di Lucknow Sarah Husain.
Acara yang diselenggarakan oleh sekelompok wanita Muslim muda India ini mendapat sambutan hangat dari banyak orang. Sehingga, acara yang menjadi bagian dari perayaan secara global ulang tahun ketiga Hari Hijab Dunia di 140 negara di seluruh dunia ini turut mendapat perhatian media seluruh dunia.
Penyebaran gerakan Hari Hijab Sedunia tidak terlepas dari peran jejaring sosial. Gerakan yang bermula dari kota New York ini telah tersebar di lebih dari 140 negara.
Seperti dilansir Worldhijabday.com, Senin (2/2), laman tersebut telah diterjemahkan dalam 56 bahasa. Yang menarik, dari gerakan ini telah ditunjuk 91 duta Hari Hijab Sedunia yang berasal dari 33 negara.
Sejumlah tokoh dan pesohor dunia juga ikut mendukung gerakan ini. Sebut saja, Miss Universe 2013 Carol Lee, istri Wakil presiden Nigeria Amina Namadi Sambo, dan Mufri Ismail Menk, Dr Yaisr Qadhi, Sheikh Omar Suleiman, dan banyak lagi.
"Hari Hijab Dunia telah menunjukkan kepada mahasiswa saya, bagaimana cara menerima perbedaan," komentar Dr Arthur Flug, direktur eksekutif Kupferberg Holocaust Center.