Rabu 04 Feb 2015 17:36 WIB

Jakarta Disebut Kota Paling Macet, ini Jawaban Ahok

Rep: C97/ Red: Bayu Hermawan
 Ratusan kendaraan terjebak kemacetan usai hujan deras di Jalan Otista, Jakarta Timur, Selasa (13/1).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Ratusan kendaraan terjebak kemacetan usai hujan deras di Jalan Otista, Jakarta Timur, Selasa (13/1). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah dinobatkan sebagai kota paling tidak aman, sekarang Ibu Kota Indonesia itu mendapat predikat kota paling macet sedunia. Ini terlihat dari situasi jalan dan jam-jam macet yang kerap terjadi di DKI.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan Jakarta menjadi kota paling macet karena tidak punya moda transportasi berbasis rel. Ahok juga membandingkan dengan Jepang, yang tetap macet meski telah mempunyai sarana transportasi berbasis rel.

"Kalau tidak punya transportasi massal berbasis rel ya pasti macet. Jepang saja punya rel, dia tetap macet. Apalagi kita," tegasnya, Rabu (4/2).

Hasil survey yang menempatkan Jakarta sebagai kota termacet dikeluarkan oleh indeks Castrol's Magnatec Stop-Start, (clunkily dinamai produk gas, tentu). Jakarta masuk dalam kategori kota paling buruk dalam hal kemacetan lalu lintas di dunia, dengan rata-rata terdapat 33.240 kali proses berhenti di jalan per tahun.

Data dari departemen transportasi di Jakarta menunjukkan ada peningkatan pada jumlah kendaraan di Jakarta sekitar 11 persen per tahun. Sementara peningkatan jalan hanya 1%. Total jumlah kendaraan di Jakarta sekarang sekitar 4,9 juta, 2,8 juta adalah kendaraan roda dua dan 2,2 juta adalah roda empat.

Indeks mengambil data dari dari pengguna Navigasi Tom Tom, mesin GPS, untuk menghitung jumlah berhenti dan jalan yang dibuat setiap kilometer. Jumlah tersebut lalu dikalikan dengan jarak rata-rata yang ditempuh setiap tahun di 78 negara.

Adapun 10 besar kota paling macet sedunia versi Castrol Magnatec Stop-Start adalah Jakarta, Istanbul, Mexico City, Surabaya, St Petersburg (Rusia), Moskow, Roma, Bangkok, Guadalaraja (Meksiko), dan Buenos Aires. Sementara itu, kota Tampere di Finlandia menjadi kota paling lancar di dunia dengan 6.240 kali berhenti-maju dalam setahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement