Kamis 05 Feb 2015 05:10 WIB

Lebak Rawan Longsor, Pengemudi Diminta Waspada

Red: Ilham
 Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12).   (Antara/Anis Efizudin)
Kondisi tanah longsor di kawasan dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12). (Antara/Anis Efizudin)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengimbau pengemudi angkutan penumpang atau barang mewaspadai longsor. Curah hujan yang meningkat di daerah itu menyebabkan rawan longsor.

"Kewaspadaan ini agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Rabu (4/2).

Menurut dia, hampir sebagian besar ruas jalan di Kabupaten Lebak perbukitan dan pengemudi perlu berhati-hati jika melintasi jalan tersebut. Apalagi, musim hujan seperti sekarang ini dikhawatirkan menimbulkan bencana longsor.

Ruas jalan antar kecamatan yang rawan longsor diantaranya Rangkasbitung-Leuwidamar-Cirinten-Sajira-Sobang-Cipanas-Lebakgedong-Cijaku-Cigemblong-Panggarangan-Gunungkencana-Bayah-Cilograng-Cibeber. "Kami tidak henti-hentinya mengimbau sopir agar mewaspadai melintasi perbukitan jika hujan turun," katanya.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten, selama sepekan ke depan curah hujan meningkat di wilayah Kabupaten Lebak. Hujan diperkirakan merata sepanjang hari dengan frekuensi sekitar 1,5 sampai 2,5 jam. "Jika tiba hujan diminta hati-hati mengendarainya," ujarnya.

Selain pengendara, BPBD juga meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam waspada. Sebab, masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor hingga mencapai ribuan keluarga. "Kami menginstruksikan aparat camat, desa, dan relawan agar siap siaga untuk membantu evakuasi korban longsor," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement