Jumat 06 Feb 2015 09:58 WIB

Polisi Perancis Tangkap Lima Anak Muslim, Loh Kok?

Rep: c83/ Red: Bilal Ramadhan
Muslim Prancis kerap mengalami perlakuan diskriminatif dari pemerintah.
Foto: AP
Muslim Prancis kerap mengalami perlakuan diskriminatif dari pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, LYON-- Polisi Prancis menangkap Lima anak-anak Muslim secara paksa dari ibunya. Hal ini dikarenakan polisi mengaitkan keberadaan ayah anak tersebut dengan tindakan ekstremisme, di tengah keadaan Islamophobia yang melanda Perancis menyusul serangan Charlie Hebdo. Tindakan ini membuat orang tua anak tersebut mengalami trauma.

"Dengan kekejaman yang tak terbayangkan dan kekerasan, anak-anak dibawa ke tujuan yang tidak diketahui dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi negara psiko-emosional, dan tanpa bisa melihat ibu mereka," ujar Koalisi Melawan Rasisme dan Islamofobia (CRI) seperti dilansir Islam Online (4/2).

Menurut CRI, lima anak berusia enam tahun,lima tahun, empat tahun, 18 bulan dan tiga bulan dibawa oleh polisi dan pelayanan sosial dari rumah mereka di Bourgoin Jallieu dekat Lyon akhir januari lalu.

Pada saat itu, ayah kelima anak tersebut yang bernama Maher Mskani berada di Tunisia. Ia diduga anggota ISIS dan dituduh berencana untuk melakukan perjalanan ke Suriah.

Mskani, yang kembali ke Perancis setelah mendengar berita itu, mengatakan bahwa ia ingin memindahkan keluarganya ke negara asalnya Tunisia karena mereka tidak bisa lagi menerapkan Islam di Perancis.

"Waspada, ayah kembali keesokan harinya ke Perancis tanpa diganggu sedikitpun baik oleh bea cukai, atau oleh PAF (Air dan Kepolisian Frontier). Namun, ia menemukan anak-anaknya sudah dibawa pergi oleh polisi," kata CRI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement