REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sudah bereaksi cepat soal pelecehan yang dilakukan perusahaan malaysia terhadap tenaga kerja Indonesia. Namun, reaksi cepat saja tidak cukup, pemerintah harus mengawal hingga ada tindak lanjut yang tegas tentang iklan yang merendahkan TKI tersebut.
Direktur Migrant Care Anis Hidayah mengatakan perlu ada follow up tegas terkait penghinaan sebuah perusahaan robot di Malaysia, Robovac, yang memasang iklan dengan kata-kata yang merendahkan TKI. Follow up atau tindak lanjut ini bukan hanya sekedar somasi yang dilakukan pemerintah Indonesia, tetapi pemerintah harus bisa memastikan bagaimana iklan tersebut resmi ditarik, dan pihak perusahaan meminta maaf kepada Indonesia.
Anis juga menambahkan, perlu kiranya pemerintah Indonesia juga melihat Undang-Undang Perseroan Terbatas yang dimiliki oleh Malaysia yang mengatur tentang kode etik periklanan. Anis menyebut, pelecehan terhadap martabat manusia mestinya dilarang dan diatur didalam undang-undang.
"Ini sudah yang kesekian kalinya Malysia melecehkan tenaga kerja Indonesia, ini merendahkan martabat manusia," ujar Anis, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (6/2).
Anis berharap pemerintah Indonesia bisa bersikap tegas kepada pemerintahan Malaysia terkait kerjasama tenaga kerja. Pertemuan antara Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia diharapkan bisa memperkuat posisi tawar Indonesia di mata Malaysia.