REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Malaysia yakin bahwa perdagangan bilateral dengan Indonesia tetap positif meskipun lanskap ekonomi bergejolak, Jumat (6/2). Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak mengatakan, meskipun target perdagangan 30 miliar dolar AS antara Malaysia dan Indonesia tidak mungkin dicapai, namun prioritas kedua negara adalah terus mendorong pertumbuhan perdagangan dan investasi.
''Saat ini, statistik kami menunjukkan investasi Malaysia di Indonesia mencapai 3,97 miliar dolar AS antara tahun 2008 dan September 2014 sedangkan Indonesia di Malaysia adalah 1,89 milyar dolar AS,'' katanya dalam konferensi pers setelah bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Kompleks Perdana Putra, dikutip Bernama.
Najib mengatakan Malaysia sangat menyambut investor dari Indonesia. Jokowi juga mengatakan hal demikian. Bahwa Indonesia menyambut Malaysia untuk berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, Malaysia akan diberikan prioritas.
''Dia (Jokowi) juga menjelaskan peluang yang tersedia dan prioritas di Indonesia,'' kata Najib. Perdana Menteri mengatakan Proton juga menandatangani nota kesepahaman dengan mitra bisnis Indonesia pada proyek mobil Asean.
Menurutnya, Jokowi menunjukkan minat untuk membuat proyek ini sukses. Sementara itu, Jokowi mengatakan Indonesia juga mengundang perusahaan-perusahaan Malaysia untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, kereta api, bandara dan pembangkit listrik.
''Kami memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada investor dari Malaysia,'' katanya. Jokowi mengatakan ia membahas pencabutan subsidi BBM dengan Najib dan darinya mendirikan kantor nasional untuk menyediakan layanan yang lebih baik kepada investor asing di Indonesia.
Malaysia adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia dengan perdagangan bilateral antara 24 miliar Ringgit Malaysia hingga 25 miliar. Malaysia juga salah satu investor terbesar di republik ini.
Hingga November 2014, perdagangan bilateral mencapai 19 miliar dolar AS dan investasi Malaysia di Indonesia menyentuh dekat dengan 1 miliar dolar AS saat ini. Sebagian besar investasi Malaysia ada di perkebunan kelapa sawit, perbankan, pertambangan, telekomunikasi dan sektor kesehatan di Indonesia.