REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Jajaran anggota DPRD Kota Palangka Raya meminta pemerintah mencegah dan mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue di daerah tersebut.
"Saya minta pemerintah melalui Dinas Kesehatan siaga terhadap penyebaran penyakit DBD khususnya pada masyarakat pinggiran kota," kata anggota DPRD, Budi Susilo saat dikonfirmasi di Palangka Raya, Sabtu.
Ia berharap Dinas Kesehatan bisa lebih antisipatif terhadap penyebaran penyakit DBD, khususnya di "Kota Cantik" Palangka Raya, baik melalui sosialisasi dini maupun hal lain yang dianggap penting, khususnya di daerah pinggiran kota.
"Kami tidak ingin ketika ada penyakit DBD mulai menyerang warga, baru bertindak dengan melakukan pengobatan, pencegahan, dan `fogging` ke seluruh wilayah yang disarang nyamuk aedes aegipty," ujar politikus PDIP itu.
Penyait DBD harus cepat ditangani karena tidak tertutup kemungkinan bisa mengakibatkan meninggal dunia, apalagi hingga kini tercatat 75 warga Palangka Raya yang terjangkit DBD pada awal Februari 2015.
Kepala Seksi Penanggulangan Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Siska sebelumnya membenarkan sudah 75 warga yang terjangkit DBD.
"Pada Januari lalu ditemukan 61 kasus DBD, sedangkan pada Februari hingga kini tercatat 14 orang dan seorang diantaranya meninggal dunia," kata Siska.
Dia mengatakan, kebanyakan penderita DBD adalah anak berusia di bawah 12 tahun dan orang tua lanjut usia. Sebab hal ini terjadi karena daya tahan tubuh mereka tergolong lemah tidak seperti orang dewasa pada umumnya.
Oleh karena itu dia juga mengajak masyarakat Kota Palangka Raya bisa bersama-sama menanggulangi perkembangbiakan nyamuk melalui pembersihan di sekitar perkarangan rumah.
Dinkes Kota Palangka Raya mencatat penderita DBD pada 2012 sebanyak 200 orang, tahun 2013 sebanyak 93 orang dan 2014 naik menjadi 239 orang.