REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Kehakiman AS mendakwa enam orang karena menyediakan uang dan perlengkapan, termasuk seragam militer AS kepada warga asing yang bergabung dengan Alqaudah, Fron Nusra dan ISIS.
Keenam orang tersebut berasal dari Bosnia dan tinggal di Missouri, Illinois dan New York. Lima di antaranya ditahan di AS dan didakwa berkonspirasi menyediakan dukungan materi dan sumber daya untuk teroris. Sedangkan orang keenam berada di luar negeri.
Mereka berkonspirasi menyediakan uang, seragam militer AS, boot perang, perlengkapan taktis, benda-benda militer dan aksesoris senjata. Dalam dakwaan majelis hakim federal yang terbuka untuk publik mengatakan uang dan berbagai perlengkapan itu digunakan untuk kejahatan di luar AS.
Mereka adalah Ramiz Zijad Hodzic (40 tahun), istrinya Sedina Unkic Hodzic (35) dan Armin Harcevic (37) dari St Louis County, Missouri. Nihad Rosic (26) dari Utica, New York, Mediha Medy Salkicevic (34) dari Schiller Park, Illinois dan Jasminka Ramic (42) dariRockford, Illinois.
Dakwaan menyebut sejumlah orang di Turki dan Arab Saudi bertindak sebagai perantara yang menerima uang dan barang. Mereka lantas mengirimkannya ke milisi di Suriah, Irak dan tempat lain.
Enam orang itu mengirim ribuan dolar AS selama dua tahun terakhir untuk membeli perlengkapan untuk pria bernama Abdullah Ramo Pazara dan milisi asing lain. Dalam sebuah pesan tahun lalu, dua tertuduh membicarakan pembelian kacamata untuk melihat dalam gelap dengan kamera. Alat tersebut akan dipakai untuk merekam pembunuhan di Timur Tengah.
Dalam dakwaannya, anggota kelompok tersebut menggunakan telepon dna Facebook dan media sosial lain untuk berkirim pesan menggunakan nama palsu dan kode, termasuk "Lion", "saudara Bosnia" dan "mujahid".
"Tuduhan hari ini dan penahanan menggarisbawahi upaya kami mengidentifikasi, menggagalkan dan menahan seseorang di AS yang menyediakan dukungan materi bagi teroris dan organisasi teroris di Suriah dan Irak," ujar Asisten Jaksa Agung John Carlin.