REPUBLIKA.CO.ID, SIDNEY -- Pemain depan Australia, Tim Cahill, menyatakan sempat menolak tawaran David Moyes di Real Sociedad sebelum akhirnya bergabung dengan Klub Liga Super Cina, Shanghai Shenhua. Hanya beberapa hari setelah membantu Australia mengangkat Piala Asia 2015, Cahill mengungkapkan kepindahannya dari klub MLS, New York Bulls.
Menjadi pencetak skor terbanyak saat membela Timnas Australia, Cahill mendapat banyak tawaran. Tawaran itu datang dari klub-klub seluruh dunia yaitu Inggris, Spanyol, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Cina.
Tapi, setelah melakukan pembicaraan dengan beberapa orang berpengaruh selama 24 jam terakhir, keputusan itu pun dibuat. Ia memutuskan Shanghai adalah tempat terbaik untuk tahap berikut dalam karirnya.
"Saya sudah melakukan Liga Premier, saya sudah melakukannya di America. New York menakjubkan bagi saya, tetapi Cina adalah pasar berkembang untuk sepakbola," katanya dikutip Four Four Two.
Cahill berkeras bahwa kepindahannya ke Cina bukan karena alasan uang. Tapi, ia ingin membantu pertumbuhan pasar yang sangat berkembang di negara itu.
Ia pun merasa bermain di Cina akan menarik dengan perbedaan bahasa dan budaya yang akan dirasakannya segera bersama anak-anaknya.
"Jika saya lakukan karena uang, saya akan berada di Qatar atau Cina empat tahun lalu. Saya akan membuat dampak di Cina. Saya berjanji," lanjut dia.