Senin 09 Feb 2015 17:01 WIB

Benarkah Jokowi Akan Pindah ke Istana Bogor?

Rep: C94/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo memeriksa barisan tentara yang menyambutnya dalam kunjungan kenegaraan di Malaysia, Kamis (5/2).
Foto: Reuters
Presiden Joko Widodo memeriksa barisan tentara yang menyambutnya dalam kunjungan kenegaraan di Malaysia, Kamis (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-Kabar pindahnya Presiden Joko Widodo ke Istana Bogor belum menemui kepastian. meski demikian, proses perpindahan semua urusan pekerjaan dari Istana Merdeka tengah diurus oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Praktiko.

"Ya permintaan presiden memang demikian" kata Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Protokol Istana Kepresidenan Bogor, Endang Sumitra, saat dihubungi ROL, Senin (9/2). Sebelumnya Bima Arya telah dipanggil Mensesneg akhir pekan lalu, pertemuan dengan menteri Pratikno itu untuk membahas pembangunan Kota Bogor dan Kebun Raya.

saat ditemui ROL, Bima menjelaskan, momen tersebut dimanfaatkan pemkot Bogor untuk mengintegrasikan pembangunan antara Kota Bogor dan Istana. Kendati demikian, ia belum mengetahui kepastian yang resmi terkait akan menetapnya Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement