REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masalah pendidikan menjadi perhatian besar dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) Ke-VI pada sesi pembahasan peningkatan budaya umat Islam untuk Indonesia berkeadilan. Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof Komaruddin Hidayat menekankan, pentingnya bagi insan cendekiawan dan juga pemerintah menjadikan negara ini pusat studi keislaman dunia.

"Dan karenanya, (pengajaran) ilmu agama saja tidak cukup. Jadikan saja semua IAIN semua UIN," kata Prof Komaruddin Hidayat, Selasa (10/2) di Yogyakarta.

Penambahan pengajaran atau kurikulum di UIN, lanjut Komaruddin, bukan berarti membuat IAIN sekular. Sebaliknya, universitas sendiri secara historis merupakan pengembangan lebih lanjut dari cara umat Islam mengembangkan ilmu agama. Ini bisa dilihat dari sejarah keberadaan Universitas Al Azhar, Mesir, misalnya.

"Justru Andalah yang sekular kalau membeda-bedakan begitu, ilmu agama dari ilmu umum. Karena, agama perlu dikembangkan dengan ilmu umum," pungkasnya. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika