REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan Waduk Jatigede dan PLTA Cisokan memunculkan sejumlah masalah. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Barat (Jabar) menyebut seribu hektare hutan penyangga di wilayah tersebut rusak.
Walhi Jabar meminta pemerintah dan Perum Perhutani mengganti pohon-pohon yang ditebang dalam mega proyek tersebut. Direktur Eksekutif Walhi Jabar Dadan Ramdan mengatakan pengurangan kawasan hutan produksi di Jatigede sebanyak 1.389 hektare dan di Cisokan sebanyak 131,65 hektare.
‘’Sejak awal Walhi Jabar menolak Pembangunan Waduk Jatigede di Sumedang dan Pembangunan PLTSA di Cisokan, Bandung Barat, Cianjur. Walhi Jabar juga menolak kebijakan presiden mengeluarkan Perpres Nomor 1 tahun 2015 yang memberikan legalisasi percepatan penggenanagan waduk Jatigede,’’ katanya saat dihubungi Republika, Kamis (12/2).
Menurut Dadang pembangunan tersebut juga berdampak secara sosial dan budaya yang merugikan rakyat. Walhi meminta Perum Perhutani memberikan penjelasan terkait lahan pengganti hutan. Walhi memandang proses penebangan dilakukan tanpa perencanaan yang matang.
Dadan meminta Perum Perhutani menghentikan penebangan kawasan hutan sebelum ada perencanaan yang matang untuk proses pemindahan satwa dan fauna yang dilindungi.