Jumat 13 Feb 2015 15:34 WIB

Muhammadiyah: Ini Zaman Edan

Rep: Yulianingsih/ Red: Karta Raharja Ucu
?Pemuda Muhammadiyah membawa poster anti korupsi saat deklarasi Gerakan Berjamaah Lawan Korupsi di PP Muhammadiyah, Jakarta, Ahad (8/2).   (Republika/Tahta aidilla)
?Pemuda Muhammadiyah membawa poster anti korupsi saat deklarasi Gerakan Berjamaah Lawan Korupsi di PP Muhammadiyah, Jakarta, Ahad (8/2). (Republika/Tahta aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir berpendapat, saat ini orang-orang benar, baik, dan berjiwa utama, justru terkesan makin sedikit jumlahnya. Sedangkan orang-orang yang sebaliknya, justru makin besar jumlahnya dan malah jadi idola.

"Demo mendukung koruptor juga semakin menjadi pemandangan umum. Kondisi kacau nilai ini seolah mendekati dan mengingatkan saya pada konstruksi pujangga Ronggowarsito dalam surat Katalatida tentang 'zaman edan'," katanya.

Zaman edan itu adalah zaman ketika manusia kian banyak yang 'edan' dan jika tidak ikut 'edan' maka dia tidak akan 'kebagian'. Sehingga setiap orang akhirnya terjangkiti penyakit rakus dan 'gila' dunia dalam kehidupan.

Karena itu, kata dia, di tengah kebanyakan manusia yang rakus mengejar gemerlap serba duniawi yang tidak ada ujungnya itu, harus tampil orang-orang dengan kalbu, ilmu, dan akal pikirannya yang jernih untuk menyadarkan orientasi hidup masyarakat pada nilai-nilai etik yang utama.

"Dengan nilai keutamaan itu, orang-orang yang berilmu dan bermoral harus menjadi pelaku pencerahan untuk mengeluarkan umat manusia dari kegelapan kepada cahaya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement