Jumat 13 Feb 2015 19:29 WIB
Kontroversi Valentine

Kampanye Penolakan Hari Valentine di Sosial Media

Rep: c83/ Red: Damanhuri Zuhri
Perayaan hari Valentine terlarang bagi umat Islam. (ilustrasi)
Perayaan hari Valentine terlarang bagi umat Islam. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain membuat design gambar kartun bertuliskan I'm Muslim and no Valentine Days, Hilman Hendra juga membuat film pendek yang berjudul Valentine's for muslim?. Film ini rencananya akan ditayangkan esok di SMA 98 Jakarta, tempat ia sekolah dulu.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan model kampanye menggunakan media sosial merupakan hal yang bagus untuk menyentuh kesadaran, bahwa infiltirasi kebudayaan yang tidak baik harus ditolak.

Menurutnya, model dakwah kontemporer harus mencari bentuk-bentuk dakwah bil Hikmah (mengajak kepada kebaikan) dengan cara yang bisa menjangkau publik lebih luas, salah satunya sosial media.

Hal ini dikarenakan kebanyakan anak muda saat ini acuan terhadap sosial media sudah tinggi. Untuk itu, ajakan kampanye untuk menggugah kesadaran tentang bahayanya infiltirasi kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam harus dilakukan juga melalui sosial media.

"Cara kampanye seperti itu menunjukkan endorsment (mendorong) anak muda lain bersikap, dan dampaknya besar, karena dengan sendirinya mereka menunjukkan sikap dan mengajak orang lain untuk bersikap serupa I'M Muslim and No Valentine Days'," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Tangerang juga akan melakukan kampanye penolakan hari raya valentine dengan mengadakan aksi turun ke jalan esok hari di kawasan Tangerang.

Ketua Pimpinan Daerah (PD) , Syahrian Menjelaskan aksi ini akan diikuti sekitar 30 pelajar dengan berorasi dan menyebarkan brosur yang berisikan penjelasan tentang perayaan valentine.

Dengan adanya aksi ini maka diharapkan pelajar di Tangerang tidak terbawa dan ikut merayakan budaya yang bertentangan dengan Islam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement