Jumat 13 Feb 2015 21:58 WIB

Lampung Masih Diguyur Hujan Intensitas Tinggi

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ani Nursalikah
Hujan lebat (ilustrasi)
Foto: AP/Rodrigo Abd
Hujan lebat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi di wilayah Lampung dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga di provinsi ini untuk mewaspadainya.

"Februari masih dalam puncak musim hujan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Sugiyono, di Bandar Lampung, Jumat (13/2).

Ia mengingatkan warga yang bermukim di dekat sungai atau kali waspada dengan hujan yang turun dengan intensitas tinggi sewaktu-waktu. Volume hujan yang tinggi dapat menyebabkan arus sungai menguat dan menjadi banjir.

Sepekan ke depan, BMKG mencatat wilayah Lampung bagian barat, utara, selatan dan timur, harus lebih waspada akan potensi hujan dengan intensitas lebat. Hal ini karena hangatnya suhu muka laut di sekitar perairan Lampung sehingga uap air di dekat perairan akan cepat berkondensasi dan membentuk awan hujan. Diperkirakan muncul pusat tekanan rendah di selatan Jawa dan akan bergerak ke arah barat daya Sumatera.

Hal tersebut juga memicu adanya belokan angin atau shearline yang melewati wilayah Lampung dan menyebabkan terjadinya perlambatan angin serta pertumbuhan awan rendah di daerah yang dilewatinya. Adanya pusat tekanan rendah ini juga memungkinkan terbentuknya pumpunan massa udara di wilayah Lampung yang berpotensi hujan disertai petir yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Sugiyono juga mengingatkan perlu adanya perhatian dari instansi terkait akan kondisi wilayah rawan bencana. Bencana banjir atau tanah longsor bukan hanya diakibatkan intensitas hujan yang meningkat saja namun juga bisa disebabkan berbagai hal, antara lain karena tidak lancarnya aliran sungai, robohnya tanggul serta kondisi tanah yang tak lagi kokoh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement