REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati perempuan dan anak, Giwo Rubianto Wiyogo, mengatakan sejumlah iklan seperti hotel dan cokelat mendorong generasi muda untuk melakukan seks bebas pada peringatan hari kasih sayang atau Valentine yang jatuh setiap 14 Februari.
"Iklan-iklan hotel yang memberi diskon hingga 50 persen pada malam Valentine turut mendorong generasi muda melakukan seks bebas," ujar Giwo.
Iklan cokelat juga turut mempengaruhi perilaku yang melanggar norma sosial tersebut. Menjelang Valentine marak ditemukan iklan dan penjualan cokelat yang berhadiah alat kontrasepsi. "Itu seakan-akan mendorong remaja melakukan seks bebas."
Giwo yang juga Ketua Umum Kowani ini berharap orang tua turut melakukan pengawasan pada anak-anaknya. "Orang tua juga perlu mengawasi. Jangan sampai anak-anak mereka melakukan hal yang dilarang norma agama dan sosial," imbuh dia.
Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan budaya Valentine yang jatuh setiap 14 Februari tidak ada dalam ajaran Islam.
"Budaya Valentine juga bukan budaya kita sebagai Bangsa Indonesia. Budaya Valentine adalah budaya yang menjunjung tinggi pergaulan bebas dan tidak sesuai dengan budaya bangsa dan ajaran agama Islam," ujar Ketua MUI Bidang Pendidikan, Anwar Abbas.