REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Puluhan pelajar dan mahasiswa Surabaya melakukan unjuk rasa di depan Kebun Binatang Surabaya untuk menolak Valentine's Day (Hari Kasih Sayang) yang mereka nilai tidak sesuai dengan budaya Timur.
Koordinator aksi dari LMI Surabaya, Rangga Ramdan Syah, mengatakan pihaknya menolak Valentine's Day karena target sejatinya bukan kasih sayang, tapi bisnis cokelat, kontrasepsi, dan minuman keras.
Aksi yang melibatkan Lembaga Manajemen Infaq (LMI), Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Surabaya, komunitas Semanggi (semangat mengaji dan berbagi), serta pelajar dan mahasiswa itu juga diwarnai dengan aksi teatrikal.
Siswi kelas 10 SMA-IT Al-Uswah, Ajeng Aulia, mengaku dirinya ikut aksi ini untuk memberantas Valentine's Day. ''Karena, praktik kasih sayang dalam peringatan itu tidak sesuai dengan ajaran Islam dan budaya Timur," katanya.