REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPARNA -- Sejumlah anggota TNI AD dari Koramil 1212 Leuwisari, turun ke sawah membantu petani memanen hasil tanam padi di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan militer dalam mewujudkan program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah.
Danramil 1212 Leuwisari, Kapten Suratno mengatakan, dalam menjalankan amanat program swasembada pangan, pihaknya berupaya membantu para petani untuk menghasilkan peningkatan kuantitas padi terutama di areal pesawahan yang berada di Leuwisari. “Kami turun ke sawah untuk membantu para petani dalam melaksanakan tani mandiri,” ujar Suratno akhir pekan lalu.
Ia mengaku, areal persawahan di Leuwisari berpotensi menjadi sentra pertanian di Kabupaten Tasikmalaya. Ini karena dukungan aliran air dari Gunung Galunggung yang mencukupi untuk kebutuhan tanam sepanjang tahun.
Suratno pun menyiapkan pasukan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk siaga membantu menyelesaikan permasalahan petani. Selain itu, Suratno mengaku sudah melakukan koordinasi dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) setempat dan dua gapoktan lain yaitu di Kecamatan Padakembang dan Sariwangi.
Dalam tinjauan langsung ke lapangan, Suratno menyoroti masalah irigasi. Meski air berlimpah, kata Suratno, irigasi yang ada justru kurang terpelihara. Suratno mengaku pihaknya akan siap turun memberi bantuan jika ada irigasi yang perlu diperbaiki demi kelancaran pasokan air.
Selain itu, petani juga diharapkan cepat menyampaikan masalah yang ada di lapangan. “Saya ini anak petani juga jadi cukup tahu permasalahan pertanian. Mudah-mudahan produksi padi bisa terus meningkat dengan kerja keras dan kerjasama seluruh pihak,” ujar Suratno.
Sementara itu, Nana (60 tahun), seorang petani setempat menilai ancaman hama masih kerap menjadi masalah. “Biasanya hama blas dan tikus,” ujar Nana.
Nana mengaku jika hama menyerang, produksi padinya bisa turun hingga 50 persen. “Saat ini bisa produksi hingga sekitar sembilan ton. Kalau ada hama ya turun sampai setengahnya,” ujar Nana. Ia berharap bantuan tenaga militer ke depan terutama untuk membasmi hama bisa dilakukan di areal pesawahannya.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tasikmalaya, Heti Heryati mengapresiasi bantuan TNI AD dalam mendorong produksi pertanian. Heti mengakui saat ini pihaknya masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian.
Dari 351 desa di Kabupaten Tasikmalaya, saat ini penyuluh yang hanya berjumlah 63 orang. Meski telah mendapat bantuan tenaga harian lepas dari Provinsi dan Pusat sekitar 100 orang kebutuhan penyuluh dinilai masih kurang. “Semestinya satu desa satu penyuluh. Itu idealnya. Saat ini masih banyak yang merangkap hingga dua desa,” ujar Heti.
Bantuan anggota TNI AD, kata Heti sangat bermanfaat terutama untuk memenuhi target produksi padi sebanyak 915 ribu ton.