REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menyalurkan zakat, infaq dan sedekah (ZIS) ke seluruh penerima zakat secara tunai pada 2015. Pasalnya, penyaluran secara tunai langsung lebih memudahkan diterima masyarakat.
"Di NTB penyaluran secara langsung. Kalau rekening gak akan bisa, kapan bisa diajak berdoa," ujar Ketua Harian Baznas NTB, TGH Muhammad Anwar MZ kepada ROL, Selasa (17/2).
Ia menuturkan, kelompok penerima zakat dipilih langsung oleh kepala dusun atau pimpinan di pondok pesantren. Menurutnya, selama ini penyaluran ZIS secara tunai berjalan dengan lancar dan tidak terdapat kebocoran lantaran bertemu langsung dengan penerima.
Ia menuturkan, pihaknya mengumpulkan dana zakat dari pegawai negeri di lingkup kantor pemerintah provinsi termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur. Menurutnya, pihaknya setiap tiga bulan sekali menyalurkan zakat dengan nilai sebesar Rp 1 Miliar pertiga bulan kepada desa yang berbeda.
Anwar mengatakan penyaluran zakat dilakukan dalam tiga jenis yaitu penyaluran kepada lembaga (mushola), terhadap individu dan pembinaan usaha masyarakat miskin.
"Seperti mushola yang belum rampung dibangun. Dengan besaran sebanyak Rp 10 juta dan pembinaan usaha orang miskin, 500 perorang," katanya.
Berdasarkan data, Baznas NTB menyalurkan ZIS di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Utara, masing-masing Kab/Kota sebesar Rp 100.000.000 dengan rincian perorang Rp 100 ribu.
Serta, penyaluran kepada lembaga sebesar Rp 250.000.000 dan pembinaan usaha sebesar Rp 200.000.000 dan biaya berobat sebesar 50.000.000.