Selasa 17 Feb 2015 16:29 WIB

Cuaca Ekstreem Ganggu Pertumbuhan Tomat

  Dua orang pegawai sebuah bandar sayuran mengepak tomat di sebuah ladang di Dalemwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (4/2).  (Republika/Edi Yusuf)
Dua orang pegawai sebuah bandar sayuran mengepak tomat di sebuah ladang di Dalemwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (4/2). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID,TEMANGGUUNG--Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi mengakibatkan pertumbuhan tanaman tomat milik petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, terhambat.

"Tingginya curah hujan juga memicu munculnya sejumlah hama dan penyakit tanaman tomat sehingga buahnya busuk," kata petani tomat di Kertosari, Sutoto, di Temanggung, Selasa.

Ia mengatakan cuaca ekstrem mempengaruhi tanaman pertaniannya, meskipun telah berupaya memelihara dengan maksimal termasuk menyemprotkan pestisida di lahan seluas 3.000 meter persegi hasilnya tetap tidak maksimal.

"Tanaman tomat tidak tumbuh maksimal. Curah hujan tinggi juga memicu munculnya hama ulat, rengit, dan kutu. Saya sudah mencoba menganggulangi dengan berbagai pestisida tetapi hasilnya tetap tidak bisa maksimal," katanya.

Menurut dia tingginya curah hujan juga berakibat pada rontoknya bunga dan buah tomat yang masih kecil. Hal ini dikhawatirkan dapat mengurangi hasil panen.

Ia memprediksi dari sekitar 2.000 tanaman tomat kemungkinan hanya menghasilkan 1,5 kuintal tomat saja, padahal saat kondisi normal bisa menghasilkan sekitar dua ton dalam 15 kali petik.

Petani yang lain Sadiyono mengatakan dengan kondisi curah hujan tinggi pihaknya pesimistis dapat panen optimal.

Menyinggung harga tomat saat ini, dia mengatakan harganya lebih bagus tahun lalu. Harga tomat di tingkat petani saat ini hanya Rp2.500 hingga Rp3.000 per kilogram, sedangkan pada bulan yang sama tahun lalu mencapai Rp3.500 hingga Rp 4.500 per kilogram.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement