REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo telah menunjuk tiga tokoh yakni Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi untuk mengisi kekosongan pimpinan KPK.
Namun, Taufiequrachman Ruki mengaku belum dihubungi pihak istana terkait penunjukkannya sebagai Plt pimpinan KPK. Hal tersebut diungkapkannya lewat wawancara di sebuah televisi swasta.
"Saya belum tahu. Baru tahu dari televisi. Jadi belum bisa banyak komentar," katanya, Rabu (18/2).
Setelah diumumkan sebagai Plt pimpinan KPK oleh Presiden Jokowi, ia mengaku belum dihubungi kembali oleh pihak istana. Ia menduga pihak istana kesulitan menghubungi karena ponselnya selama seharian ini dimatikan.
Meski begitu, ia mengaku pernah dimintai masukan oleh Presiden Jokowi terkait konflik Polri dan KPK yang berlangsung selama sebulan terakhir.
"Saya dimintai masukan bagaimana sebaiknya menangani kemelut ini. Saya katakan; merujuk saja pada peraturan, dulu ketika masa Presiden SBY, dibuat Perppu," katanya.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan agar presiden memasukan orang-orang yang tingkat akseptabilitas dan aksesibilitasnya bagus. Artinya, secara internal bisa diterima oleh institusi dan juga akses keluar institusinya bagus karena dapat dipercaya.
"Ternyata, saran saya dipertimbangkan," katanya.