Jumat 20 Feb 2015 11:25 WIB

Obama Tantang Pemimpin Timur Tengah Lawan Ekstrimis

Rep: c84/ Red: Damanhuri Zuhri
Presiden AS Barrack Obama.
Foto: AP Photo/Rob Griffith
Presiden AS Barrack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, Kamis (19/2) mendesak para pemimpin Timur Tengah untuk berdiri melawan ekstremisme dan menghentikan bantuan pendanaan yang memicu munculnya kelompok-kelompok teror.

"Gagasan bahwa Barat sedang berperang dengan Islam adalah kebohongan yang buruk," kata Obama pada hari terakhir konferensi memerangi ekstremisme, seperti dilansir dari Ahram, Jumat (20/2). "Dan kita semua, terlepas dari iman kita, memiliki tanggung jawab untuk menolaknya."

Obama menantang kekuatan Timur Tengah untuk menghentikan tindakan yang ia klaim telah memicu munculnya kelompok seperti ISIS dan Al-Qaeda.

Pertempuran antara Islam Sunni dan Syiah hanya akan berakhir ketika negara-negara besar membahas perbedaan mereka melalui dialog, lanjutnya.

Di Irak dan di tempat lain, negara-negara seperti Arab Saudi dan Iran telah dituduh mendukung kelompok yang bersaing dalam upaya untuk menggunakan pengaruhnya.

Beralih ke ISIS, Obama mengatakan pemerintah Suriah dan Irak harus menanggung sebagian tanggung jawab atas munculnya kelompok tersebut di negaranya.

"Di Irak, kegagalan pemerintah sebelumnya dalam pemerintahan secara tidak langsung membantu membuka jalan kepada ISIS," sambung Obama.

Di Suriah, Bashar al-Assad justru memerangi melawan rakyatnya sendiri dan sengaja memicu ketegangan sektarian yang membantu untuk munculnya ISIS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement