Jumat 20 Feb 2015 12:55 WIB

'Subuh, Shalat yang Paling Susah Dikerjakan'

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Ratusan Jamaah bersiap untuk melakukan shalat Subuh gabungan di masjid Fajar Baitullah, Puri Citayam Permai,Rawapanjang,Bojonggede,Bogor,Ahad (27/4). (Republika/Musiron)
Ratusan Jamaah bersiap untuk melakukan shalat Subuh gabungan di masjid Fajar Baitullah, Puri Citayam Permai,Rawapanjang,Bojonggede,Bogor,Ahad (27/4). (Republika/Musiron)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-–Sholat Subuh kerap dinilai menjadi kewajiban Muslim yang rentan ditinggalkan karena interval waktunya yang terbatas hingga fajar terbit.

 

"Shalat Subuh, shalat yang  paling susah dikerjakan. Dari 10 orang yang disurvei, mungkin hanya tiga sampai empat orang yang shalat Subuh tepat waktu," kata Koordinator Perempuan Gerakan Pejuang Subuh Vita Ismail, Jumat (20/2).

Ia  mengatakan, Gerakan Pejuang subuh berangkat dari keprihatinan para pendiri gerakan ini sebab banyak orang yang susah melakukan shalat Subuh.

Alasan terlambat shalat Subuh antara lain, kecapekan kerja, kebablasan tidur atau bekerja shift malam. Namun, Vita menilai, seharusnya alasan seperti ini bisa diminimalisir sebab semua umat Islam tahu kalau shalat Subuh itu wajib dikerjakan.

Diharapkan dengan gerakan ini, ujar Vita, jumlah laki-laki yang mau shalat Subuh berjamaah semakin meningkat sehingga jumlah jamaahnya seperti shalat Jumat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement