Sabtu 28 May 2022 19:33 WIB

Gema Cinta Subuh di Satu Dekade Pejuang Subuh

Film Cinta Subuh dinilai memberi pesan dakwah.

Produser, sutradara, penulis skenario, dan pemain film Cinta Subuh dalam acara gala premier di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Sabtu (14/5).
Foto: Republika/Umi Nur Fadilah
Produser, sutradara, penulis skenario, dan pemain film Cinta Subuh dalam acara gala premier di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Sabtu (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, Hari-hari ini sejumlah bioskop di Indonesia diramaikan oleh film ‘Cinta Subuh’ yang dibintangi pasangan suami istri Dinda Hauw dan Rey Mbanyang. Bahkan sejumlah tokoh seperti mantan wakil ketua KPK Bambag Widjojanto, pengamat politik dan konsultan media Herusubeno Arief, wartawan senior Hanibal WIjayanta, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno ikut berbondong-bondong ke bioskop menonton film Cinta Subuh yang disutradarai Indra Gunawan.

Usai menonton Cinta Subuh Sandiaga Uno sangat mengapresiasi film dakwah milenail ini. “Ini bagus karena memberikan pesan dakwah melalui film. Kita perlu apresiasi dan  ini sangat milenial dan kekinian sehingga kami di Kemenparekraf memberikan apresiasi," kata Sandiaga, dalam siaran pers, Ahad (29/5/2022).

Film Cinta subuh diadaptasasi dari novel Cinta Subuh karya Ali Farighi. Berkisah tentang perjuangan anak muda (Angga/ Rem Mbayang) untuk meraih cinta seorang gadis (Ratih/ Dinda Hauw) untuk dia jadikan istri. Sang Pujaan hati memberi syarat tidak boleh  meninggalkan sholat lima waktu, dan sholat shubuh harus tepat waktu di masjid selama 40 hari berturut-turut. Mulanya Angga gagal, karena bukan hal yang mudah untuk bisa konsisten sholat shubuh di masjid. Namun setelah Angga merubah niatnya hanya karena Allah dan ingin berubah menjadi lebih baik, akhirnya dapat istiqomah subuh berjamaah di masjid. Perlahan hidupnya menjadi lebih baik, dan Ratih pun dapat dinikahinya.

Di balik Cinta Subuh,  ada ruh inspirasi yang kuat dari komunitas Pejuang Subuh yang sudah satu dekade alias 10 tahun berkiprah. Ali Farighii sang penulis novel juga aktifis  pejuang subuh yang berjuang keras istiqomah subuh berjamaah di masjid. Inisiator pejuang subuh Arisakti Prihatwono mengatakan sejak tahun 2012 digagas, peminat pejuang subuh sangat antusias dan semakin banyak anak-anak muda yang sholat subuh di masjid sehingga tidak lagi didominasi oleh orang-orang tua.

“Tantangan utama untuk para pejuang shubuh yaitu sholat subuh berjamaah selama 40 hari berturut-turut di masjid tanpa putus. Tantangan ini menjadi trigger bagi anak muda yang pada akhirnya mereka menjadi terbiasa subuh berjamaah di masjid, kehidupannya perlahan menjadi lebih baik. Keberkahan dan kebangkitan berawal dari sholat subuh,” ungkap Arisakti.

Selain Dinda Hauw dan Rey Embayang, Cinta Subuh juga dibintangi oleh sejumlah bintang ternama seperti Rano Karno, Indro Warkop, Dimas Seto, Dini Aminarti, Roger Danuarta, dan Cut Meiriska.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement