REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Masih ingat dengan aksi damai sekelompok Muslim Norwegia terhadap sebuah Sinagoga di Oslo, Sabtu (21/2) lalu. Ribuan Muslim Norwegia berdiri dan memegang tangan satu sama lain mengitari Sinagoga.

Adalah Ali Chisti, tokoh Muslim setempat yang mencetuskan aksi tersebut. Pada awalnya, Ali Chisti bersikap sangat antipati terhadap semua orang Yahudi.

Seperti dilansir The Independent, Selasa (24/2),  dalam sebuah pidato pada acara debat publik tahun 2009 silam, Ali Chisti menegaskan teori konspirasi Yahudi di balik aksi kekerasan dunia. Misalnya, peristiwa 9/11 di New York, Amerika Serikat, tahun 2001 silam atau aksi terorisme di Mumbai, India, tahun 2008.

Kini, Ali Chisti mengakui sikapnya sudah berubah. “Saya akui, dulu saya sangat keras. Tapi sejak saat itu, saya merenungi banyak peristiwa dan juga banyak berdiskusi mengenai Islam dari beragam sudut pandang. Hingga akhirnya, saya mendapatkan cakrawala berpikir yang lebih luas,” ujarnya.

Sebagai tokoh Muslim Norwegia, Ali Chisti sangat aktif menggiatkan kampanye toleransi beragama terhadap umat non-Islam, termasuk Yahudi.

Secara terpisah, tokoh Yahudi Norwegia, Ervin Kohn, mengatakan, aksi yang digagas Ali Chisti pada Sabtu (21/2) lalu merupakan aksi yang sangat positif.  “Ini kian menguatkan hubungan antarumat beragama di Norwegia,” ujar Ervin Kohn.