Selasa 24 Feb 2015 14:36 WIB

Pasokan Beras dari Jawa ke Bali Tersendat

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Beras, ilustrasi
Beras, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kenaikan harga komoditas beras di Pulau Jawa mulai merembet ke luar pulau yang menjadi pemasok, seperti Bali.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar mulai mewaspadai potensi terjadinya kenaikan harga beras akibat distribusi dari Pulau Jawa yang tersendat.

"Kami baru saja selesai survei ke lapangan, terutama Kabupaten Buleleng. Di sana terjadi kenaikan harga beras tertinggi hingga lima persen," kata Panusunan kepada Republika, Selasa (24/2).

Buleleng dan Denpasar merupakan dua kota yang mencatat inflasi tertinggi di Bali. Panusunan menerangkan, survei tim BPS menunjukkan harga beras di Singaraja naik hingga Rp 1.500 per kilogram (kg) atau setara lima persen, sedangkan harga beras di wilayah lainnya di Bali rata-rata naik Rp 1.000 per kg atau sekitar 2-3 persen.

Beberapa jenis beras kualitas medium bahkan ada yang naik hingga tujuh persen atau mencapai Rp 1.800 per kg. Sebagian besar beras di Bali dipasok dari Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur. Kondisinya saat ini, kata Panusunan, banyak lahan pertanian di Jawa yang gagal panen akibat faktor cuaca yang terus hujan. Petani yang sudah panen pun sering mengalami gagal jemur.

BPS Bali juga mengingatkan pemerintah daerah untuk mengantisipasi beralihnya masyarakat umum mengonsumsi beras untuk rakyat miskin (raskin), sehingga penyaluran raskin menjadi tidak tepat sasaran. Hal ini bisa saja terjadi karena kenaikan harga beras kualitas biasa, menengah, hingga tinggi.

"Kepala daerah harus mendata betul siapa masyarakatnya yang layak mendapatkan raskin," ujar Panusunan.

Kontribusi beras terhadap laju inflasi terbilang tinggi. Kenaikan harga beras juga menyulitkan pedagang di sejumlah pasar tradisional di Pulau Dewata. Pedagang beras di Denpasar Barat, Ketut Mulya mengakui penjualan beras di tokonya menurun, dari rata-rata 25-30 kg per hari menjadi di bawah 20 kg per hari.

"Harganya sudah naik sejak Imlek," kata Ketut.

Beras kualitas biasa yang dijual Rp 10 ribu per kg naik menjadi Rp 11.400 per kg. Ketut menduga cuaca yang terus hujan dan banjir menyebabkan pasokan dari distributor ikut macet dan akhirnya harga naik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement