REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama lagi lagi marah menanggapi pertanyaan soal PAM dan PALYJA. Ia mempertanyakan mengapa masalah ini kedua belah pihak yang berseteru (PAM/PALIJA dan LSM, termasuk warga) tidak mau berdamai saja.
Sebab menurutnya, sekalipun gugatan pada PAM dan PALYJA terus diproses, Pemprov harus menanggung biaya sebesar tiga sampai empat triliyun rupiah. Ia menyebut urusan PAM ini terlalu berlarut-larut. Sebab sudah hampir tiga tahun berjalan tidak juga beres.
"Yang rugi siapa, masyarakat. kita sudah bisa nego di bawah satu triliun, apa yang mau dipaksain lagi gitu lho," tegasnya, Selasa (24/2).
Ia mengaku sudah mengirim surat untuk membeli PAM. Kemudian Ahok kembali marah mengenai Direktur Utama PAM. "Kamu bisa bayangain gak sih? Dirut PAM tanda tangan panggil saya datang ke kantornya, untuk menyusun draft perdamaian," ucap Ahok kesal.
Ahok melanjutkan, tapi nyatanya surat tersebut tidak disampaikan ke warga dan LSM. Ahok sendiri mengaku sebetulnya menginginkan perdamaian.