Rabu 25 Feb 2015 07:00 WIB

Alkohol Pengaruhi Sejuta Anak di Australia

Rep: c87/ Red: Citra Listya Rini
Minuman Beralkohol
Foto: Republika/Prayogi
Minuman Beralkohol

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY  -- Lebih dari sejuta anak-anak Australia terpengaruh alkohol melalui cara minum orang lain. Sebuah penelitian yang dilakukan pemerintah didukung Centre of Alcohol Policy Research (CAPR) diluncurkan di Sydney dengan kampanye melawan kekerasan rumah tangga.

Menurut penelitian tersebut, sebanyak 140 ribu anak secara substansial terpengaruh. Lebih dari 10.000 anak-anak dalam sistem perlindungan anak karena walinya peminum.  Adapun menurut data statistik pemerintah, seorang wanita Australia meninggal setiap minggu akibat kekerasan dalam rumah tangga.

Studi tersebut didanai oleh Yayasan Pendidikan dan Penelitian Alkohol (FARE). Kepala Eksekutif FARE Michael Thorn mengatakan, penelitian itu dapat menghapus skala masalah sejumlah besar anak-anak dan keluarga yang terkena dampak.

“Pemerintah harus merangkul pendekatan kesehatan masyarakat luas dengan fokus yang kuat pada pencegahan,” kata Thorn seperti dilansir BBC, Selasa (24/2).

Chief Executive KDRT NSW Moo Baulch berharap penelitian tersebut mengarah pada pengembangan kebijakan untuk mengurangi kekerasan dalam rumah tangga.

“Kekerasan dalam rumah tangga dan keluarga merupakan penyalahgunaan kekuasaan da kontrol. Kita perlu memahami hubungan antara alkohol dan kekerasan dalam rumah tangga,” ujar Moo.

Temuan laporan dampak alkohol dalam penelitian tersebut antara lain, lebih dari seperempat responden melaporkan mengalami kerugian dari anggota keluarga yang minum akohol. Penyalahgunaan alkohol dikaitkan dengan antara 15-47 persen dari kasus pelecehan anak setiap tahun di seluruh Australia.

Sekitar 22 persen dari semua anak Australia diperkirakan akan terpengaruh dalam cara minum orang lain, 3 persen secara substansial dipengaruhi, dan 0,2 persen sudah dalam perlindungan anak karena walinya peminum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement