Rabu 25 Feb 2015 14:49 WIB

Harga Beras Naik, Bulog Salahkan Banjir dan Imlek

Rep: C74/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Swasemba beras
Foto: Antara
Swasemba beras

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Kepala Badan Urusan Logistik (BULOG) Sub Divre Malang, Arsyad, mengatakan kenaikan harga beras disebabkan karena kepanikan pasca banjir Jakarta dan Imlek. Karena jumlah stok beras sebenarnya aman.

Di Sub Divre Malang yang membawahi Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan dan Kota Batu stok beras masih aman untuk enam bulan ke depan. "Kami akan bekerjasama dengan beberapa Pemda untuk melakukan operasi pasar," kata Arysad, Rabu (25/2).

Arsyad menambahkan untuk daerah Jawa Timur stok beras aman sampai delapan bulan ke depan. Jika kenaikan terus terjadi maka operasi pasar akan dilakukan. Untuk Malang Raya kebutuhan beras, menurut dia, 5 ribu ton per bulan.

Operasi pasar Bulog akan menjual beras kelas medium seharga Rp 7400. Namun teknisnya akan dikoordinasikan lagi dengan Pemerintah Daerah. Arsyad menambahkan untuk Malang operasi pasar akan dilakukan di Pasar Dinoyo, Pasar Ngantang dan Pasar Kepanjen.

"Nanti teknisnya akan kami koordinasikan lagi dengan Pemda setempat," kata Arsyad.

Sebelumnya, Bulog Sub Divre Malang, mendapat pasokan beras impor sebanyak 10 ribu ton. Beras tersebut digunakan untuk menambah stok ketersediaan beras di gudang Bulog. Apalagi penyerapan beras Bulog Malang sepanjang 2014 lalu gagal memenuhi target.

Stok beras di Bulog Malang awalnya hanya ada sebanyak 24.500 ton. Dari jumlah itu sudah sebagian yang disalurkan untuk operasi pasar khusus cadangan beras pemerintah bagi keluarga miskin. Ditambah pasokan beras impor 10 ribu ton, stok yang ada kini sebanyak 30.500 ton

"Cadangan beras saat ini sebanyak 30.500 ton cukup untuk 6 bulan ke depan," jelas Arsyad.

Penyerapan beras oleh Bulog Sub Divre Malang pada 2014 lalu hanya mencapai 45.500 ton. Jumlah itu gagal memenuhi target pengadaan yang ditetapkan sebanyak 70 ribu ton.

Menurut Arsyad, target penyerapan gagal terpenuhi karena ada beberapa faktor. Antara lain, harga beras di tingkat penggilingan yang terus naik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement