REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Kedirgantaraan Italia dan kelompok pertahanan Finmeccanica (SIFI.MI) setuju penjualan bisnis kereta api (KA) ke Hitachi Ltd (6501.T) dengan kesepakatan yang akan dibayar konglomerat Jepang mencapai 1,9 miliar euro atau 2,2 miliar dolar AS. Kesepakatan tersebut memotong utang Finmeccanica sebesar 15 persen.
Bagi Hitachi, akuisisi itu akan memperkuat posisinya di Eropa. Hitachi bersaing dengan tiga pembuat kereta internasional di dunia yakni Kanada Bombardier (BBDb.TO), Jerman Siemens (SIEGn.DE), dan Perancis Alstom (HYPERLINK "http://ALSO.PA"ALSO.PA).
Kelompok Jepang telah pindah divisi rel global ke London pada 2014. Namun, skandal korupsi dan campur tangan politik menunda proses, sehingga mendorong lembaga pemeringkat untuk men-downgrade kelompok Italia dari utang sebesar 4,1 miliar euro ke status junk, meningkatkan biaya pendanaan dan merusak daya saing internasional.
Kesepakatan Hitachi yang akan memotong utang Finmeccanica sebesar 600 juta euro, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor pada kemampuan Chief Executive Mauro Moretti untuk mengubah perusahaan.
Moretti mengatakan target laba tahun ini akan direvisi lebih tinggi dan peringkat kredit akan membaik setelah penjualan. Moretti ingin memotong utang di bawah 3,5 miliar euro pada 2017, menjual bisnis non-inti dan menemukan pasangan untuk perusahaan AS anak perusahaan DRS Technologies.
"Dengan kesepakatan ini Finmeccanica menjadi perusahaan kedirgantaraan murni, pertahanan dan keamanan. Bisnis non inti yang tersisa dicatat 1 persen dari penjualan kelompok dari 14 miliar euro," kata Chief Financial Officer Gian Piero Cutillo, seperti dilansir Reuters, Selasa (24/2).