REPUBLIKA.CO.ID, UHERSKY BROD -- Seorang laki-laki bersenjata menembaki pengunjung sebuah restoran di kota Uhersky Brod, Republik Ceko, Selasa (24/2). Sembilan orang tewas dalam insiden termasuk sang pelaku penembakan.
''Kami tak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya, ini tragedi,'' kata Kepala Polisi Nasional Republik Ceko, Tomas Tuhy, dikutip CNN.
Insiden terjadi ketika jam makan siang. Menurut reporter TV Ceko, Vaclav Cernohorsky saat itu pelaku langsung masuk ke restoran Druzba dan menembak beberapa kali secara membabi buta.
Pelaku kemudian membunuh dirinya sendiri. Tujuh orang korban adalah laki-laki dan satu orang perempuan. Satu orang pelayan restoran dalam kondisi kritis dan telah dilarikan ke rumah sakit Uherske Hradiste.
Walikota setempat mengatakan pria tersebut diduga mengalami gangguan kejiwaan. Pihak berwenang juga belum bisa mengidentifikasi pelaku, termasuk motifnya.
Menteri Dalam Negeri, Milan Chovanec menggambarkannya sebagai pria lokal berusia sekitar 60 tahun. Sebelum melakukan penyerangan, pelaku diketahui menghubungi stasiun televisi untuk datang ke tempatnya.
Berdasarkan operator stasiun TV Ceko, Prima, pelaku menelpon beberapa jam sebelum insiden. Pavel Labduska dari Prima mengatakan ia menerima telpon pada 12.56 siang waktu setempat.
''Ia berbicara sangat pelan dan meminta kami mengirim kru ke Uhersky Brod karena sesuatu akan terjadi,'' kata Labduska.
Ketika ditanya lebih detail, penelpon mengatakan ia telah di bully oleh banyak orang namun pihak berwenang tidak membantunya.
''Karenanya, saya akan melakukan sesuatu,'' kata Labduska menirukan penelpon.
Ia mengatakan suara pria itu terdengar sangat tertekan dengan nafas yang dalam dan berbicara tertahan. Menurutnya, pria itu mengaku akan melukai orang-orang.
Labduska kemudian menghubungi polisi untuk melacak pria tersebut. Namun beberapa menit kemudian insiden penembakan terjadi. Ini adalah pembunuhan massal terparah sejak 40 tahun terakhir di Republik Ceko.
Ikuti Whatsapp Channel Republika