REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mekanisme pendistribusian pupuk kali ini melibatkan unsur TNI (Tentara Nasoinal Indonesia). Tercatat 3000 anggota TNI dari unsur Bintara Pembina Desa (Babinsa) Korem 074/Warastratama Solo dikerahkan mengawasi distribusi pupuk.
Tak hanya itu, pengerahan unsur Banbinsa sekaligus untuk memantau harga padi menjelang panen raya, awal Maret mendatang.
Danrem 074/Warastratama Kolonel (Inf) Bakti Agus Fadjari mengatakan pengerahan pasukan merupakan perintah langsung dari Pangdam IV/Diponegoro Mayjend TNI Bayu Purwiyono. Hal ini dilakukan supaya iklim kondusif harga mulai dari pupuk, benih hingga panen tetap terjaga.
''Kami terus membantu PPL (Petugas Penyuluh Pertanian) dalam hal distribusi pupuk, benih dan lain sebagainya,'' kata Agus, Kamis (26/2).
Disinggung kondisi distribusi pupuk di kawasan Solo Raya (Solo-Klaten, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali dan Klaten), Agus mengatakan belum ada pelanggaran. Meski begitu, pihaknya terus waspada dan bila perlu mengambil tindakan tegas jika sewaktu-waktu ditemukan penyimpangan dalam pendistribusian.
Sejauh ini, petani belum ada yang mengeluh terkait kelangkaan pupuk. Meski begitu, ia akan terus memantau lapangan.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Bayu Purwiyono pernah mengatakan keterlibatan TNI dalam menjaga kondusivitas dibidang pertanian dalam rangka mendukung peningkatan ketahanan pangan. Usaha ini merupakan bagian dari program pemerintah.