REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Seorang anggota TNI Korem 043 Garuda Hitam, Lampung, dilarikan ke rumah sakit setelah ditembak oleh komplotan pencuri di Desa Canggu, Kecamantan Kalianda Lampung Selatan, pada Kamis (26/2) pagi, sekitar pukul 04.00 WIB.
"Korban bernama Kopda Anhar (35), warga Desa Canggu. Ia mengalami luka tembak pada lengan kiri," ujar Kapolres Lampung Selatan AKBP Hengki.
Hengki menjelaskan, kejadian berawal ketika Anhar yang saat itu hendak pulang ke rumah dan melintas di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) persis di depan Tugu Selamat Datang Kota Kalianda Desa Canggu, korban melihat beberapa orang mencurigakan yang diduga hendak melakukan pencurian di salah satu rumah warga setempat.
Melihat kejadian itu, anggota TNI AD berpangkat Kopda itu langsung menghampiri pelaku. Namun karena pelaku merasa risih dengan kedatangan Anhar, para pelaku langsung menembakkan senjata apinya yang tepat mengenai lengan pada bagian sebelah kiri.
"Sempat terjadi cekcok antar korban dan pelaku. Tak lama kemudian, pelaku langsung menembakan senjatanya," katanya.
Ia melanjutkan, berdasarkan keterangan beberapa saksi, para pelaku pencurian itu berjumlah tiga orang dengan mengendarai dua unit kendaraan sepeda motor.
"Salah satu motor pelaku yang dilihat oleh warga yakni motor merk Yamaha Vega sedangkan satunya masih belum jelas. Setelah menembak para pelaku langsung melarikan diri ke arah Bandarlampung," jelasnya.
Kapolres menegaskan kasus penembakan yang menimpa anggota TNI AD tersebut resmi kasus pidana murni. Hal senada juga disampaikan oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) 0421 Lampung Selatan Letkol IK Gunarda menegaskan bahwa kasus penembakan itu resmi kasus pidana murni dan tidak bisa dikait-kaitkan dengan hal lain.
"Dia ini mau menangkap maling, tidak ada alasan lain jadi ini benar kasus pidana murni," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan keterangan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda membenarkan, bila tidak ditemukan bekas peluru pada bagian tangan korban lantaran peluru yang ditembakan pelaku menembus tangan korban.
"Tidak ada proyektil-nya, tangannya tertembus peluru. Hingga saat ini korban masih dalam perawatan intensif rumah sakit," kata Marwan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar.