REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Bank Indonesia (BI) perwakilan provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan kenaikan harga beras di wilayah tersebut pada akhir Januari hingga awal Februari mencapai angka 10-15 persen. Sementara itu, kenaikan harga beras mencapai 20-30 persen di Jakarta, Jawa dan Denpasar.
''Kenaikan cukup tinggi sebesar 20-30 persen seperti di Jakarta, Jawa dan Denpasar. Di NTB kenaikan mencapai 10-15 persen," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Priyono, kepada wartawan saat operasi pasar di Kota Mataram, Jumat (27/2).
Oleh karena itu, ia menuturkan pihaknya bersama pemprov, pemkot dan bulog NTB melaksanakan operasi pasar di lima pasar di Kota Mataram untuk menstabilkan harga beras.
"Harapannya, kita bisa menstabilkan harga dengan harga yang normal dan masyarakat bisa tenang serta tidak berbondong-bondong membeli beras," ungkapnya.