REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Pelaksana Harian Bendung Katulampa Andi Sudiman menyatakan ketinggian air di bendung mengalami kenaikan mencapai 150 centimeter atau berstatus siaga tiga banjir untuk wilayah hilir Sungai Ciliwung.
"Air naik pukul 16.00 WIB dari normal ke level 100 cm kemudian naik lagi menjadi 150 cm pada pukul 16.15 WIB, ketinggian air masih bertahan hingga pukul 17.35 WIB," kata Andi saat di Bogor, Sabtu (28/2).
Andi mengatakan saat ini situasi di kawasan Puncak masih diguyur hujan dan masih merata di setiap wilayah, diperkirakan jika hujan masih terjadi air akan bertahan dalam beberapa jam ke depan. "Kondisi di Puncak masih hujan, diperkirakan masih air bertahan," katanya.
Ia memprediksikan dalam waktu 12 jam ke depan air akan sampai ke DKI Jakarta dengan debit air yang mengalir menuju wilayah hilir sebanyak 276.240 liter per detik. "Kami sudah menginformasikan kepada warga hilir Sungai Ciliwung untuk mewaspadai adanya kenaikan air secara tiba-tiba," kata Andi.
Andi menambahkan pihaknya akan terus memantau pergerakan kenaikan air di Bendung Katulampa selama 24 jam, sebanyak tujuh petugas pengawas bendung disiagakan untuk memantau dan melaporkan ketinggian air.
Hujan mengguyur kawasan Puncak sudah terjadi sejak siang yang diperkirakan pukul 15.00 WIB secara merata hingga menyebabkan debit air Sungai Ciliwung mengalami kenaikan. "Sebelum hujan turun status air pagi hari masih normal di batas 30 centimeter," katanya.
Selama bulan Februari ketinggian permukaan air Sungai Ciliwung di Bendung Katulampa sudah terjadi beberapa kali, hanya saja tidak terlalu tinggi berkisar antara siaga empat dan tiga.
Hujan selain mengguyur kawasan Puncak, juga melanda wilayah Kota Bogor dan sekitarnya, begitu juga wilayah Kabupaten Bogor terutama selatan, barat dan tengah.