REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Tjatur Sapto Edy mengatakan bahwa incumbent Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa tidak berbohong. Ia mengaku tidak tahu alasan Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais mengungkap masalah itu di depan peserta Kongres IV PAN di Bali, Sabtu (28/2).

Tjatur mengatakan Hatta tidak berbohong. Pada saat itu memang Hatta bertemu dengan Jokowi. "Tapi itu bukan inisiatif Pak Hatta," kata Tjatur. Dan dalam pertemuan tersebut, kata Tjatur, Hatta ditemani Zulkifli Hasan dan Edy Yosfi.

Kedatangannya menemui Jokowi, lanjut Tjatur, karena Hatta waktu itu hendak pergi ke luar negeri dalam waktu yang agak lama. Dan saat itu Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memenangkan Jokowi dalam putusannya. "Jadi ini sikap kedewasaan politik, dan kedatangannya hanya untuk mengucapkan selamat saja. Itu adalah pertemuan pertama dan terakhir (dengan Jokowi)," jelas Tjatur kepada Republika Online (ROL) di Bali, Sabtu (1/3).

Ditambahkan Tjatur bahwa pertemuan Hatta dengan Jokowi saat itu juga sudah diketahui oleh masyarakat. Beritanya sudah ditulis berbagai media massa.

Saat pidato pembukaan Kongres IV PAN, Amien menceritakan di saat masa genting tarik-menarik KMP-KIH soal pemilihan pimpinan alat kelengkapan DPR (AKD) di DPR, di kantor DPP salah satu partai politik. "Saya luruskan, saya jamin tanggal 30 September, malam hari di sebuah kantor DPP partai menengah sedang ada rapat harian, lalu ketum bilang akan menemui teman-teman KMP, sejam kemudian ketum itu justru bertemu Pak Jokowi di rumah Surya Paloh," kata Amien menyindir Hatta.

Ketua umum yang dimaksud Amien Rais adalah Hatta Rajasa. Sebab, beberapa hari setelahnya ketua umum partai Demokrat dalam akun twitternya mengakui bahwa tanggal 30 September malam hari, pihaknya bersama Hatta Rajasa menemui Presiden terpilih Joko Widodo di kediaman Surya Paloh.

Ikuti Whatsapp Channel Republika