REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan peshmerga Kurdi Irak bersama dengan pasukan Suriah berjuang dalam pertempuran terpisah melawan militan ISIS di daerah perbatasan Irak dan Turki, kata salah satu kelompok pemantau pada Senin (2/3).
Pasukan yang setia terhadap Presiden Bashar Al-Assad dan pejuang dari Kurdi People's Protection Unit (YPG) melancarkan serangan terhadao ISIS di provinsi Timur Laut Hasakeh, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Kepada AFP, Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan setelah tiga hari bentrokan, pasukan rezim yang didukung oleh pejuang dari suku Arab telah mengamankan situasi atas 23 desa di pusat provinsi ISIS.
Televisi pemerintah mengatakan serangan militer akan terus dilancarkan sampai menguasai jalan utama yang menghubungkan ibu kota provinsi Hasakeh dan kota Qamishli.
"ISIS telah meluncurkan serangan balik pada pos pemeriksaan rezim, sementara rezim membentengi posisi dengan dukungan dari suku-suku Arab lokal," tambah Abdel Rahman.
Dia mengatakan YPG merupakan pejuang sementara yang juga berjuang dengan ISIS bersama suku-suku Arab di luar desa Tal Tamr di barat daya Hasakeh.
"Para pejuang YPG di Tal Tamr melakukan penembakan ke ISIS di sekitar area untuk memikat ISIS untuk merespon, sehingga mereka dapat mengidentifikasi posisi mereka" dan dapat menyerukan pemogokan oleh koalisi pimpinan AS yang melancarkan kampanye udara terhadap IS," katanya. "Tapi IS menghindari respon apapun agar tidak memberikan posisinya."