Ahad 08 Dec 2024 20:39 WIB

Wakil PM Inggris Sambut Baik Jatuhnya Rezim Assad

Jika rezim Assad jatuh, saya menyambut baik berita itu.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Perdana Menteri Inggris Angela Rayner.
Foto: Reuters
Wakil Perdana Menteri Inggris Angela Rayner.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wakil Perdana Menteri Inggris Angela Rayner pada Ahad (8/12/2024), menyambut baik runtuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah dengan mengatakan, selama bertahun-tahun terlalu banyak orang yang telah kehilangan nyawa. Saat berbicara kepada Sky News, Rayner mengatakan bahwa situasi di Suriah tampak "sangat serius."

"Jika rezim Assad jatuh, saya menyambut baik berita itu," katanya di London, seraya menambahkan bahwa Presiden Bashar al-Assad yang terguling "tidak sepenuhnya baik terhadap rakyat Suriah."

Baca Juga

Saat ditanya tentang warga Inggris di Suriah, Rayner mengatakan, pemerintah telah memiliki rencana untuk memastikan, orang-orang dievakuasi sebelum terjadinya kejadian akhir pekan ini, seraya menambahkan mereka akan terus mendukung warga Inggris.

"Yang ingin kita lihat adalah resolusi politik yang sejalan dengan resolusi PBB. Kita ingin melihat warga sipil dan infrastruktur yang dilindungi, sudah terlalu banyak orang yang kehilangan nyawa, kita memerlukan stabilitas di wilayah tersebut," ucap Rayner merujuk pada perang saudara di Suriah, yang telah melanda negara itu dan kawasan sejak 2011.

Bentrokan meletus pada 27 November 2024 antara pasukan pemerintah Assad dan kelompok antirezim di daerah perdesaan di barat Aleppo, sebuah kota penting di Suriah utara. Pada 30 November 2024, pasukan antirezim merebut sebagian besar pusat Aleppo dan mengamankan kendali penuh Provinsi Idlib. Pada Kamis lalu, setelah pertempuran sengit, mereka merebut pusat kota Hama.

Di Provinsi Homs yang penting dan strategis, yang berfungsi sebagai pintu gerbang menuju Damaskus, pasukan oposisi merebut permukiman utama dan terus bergerak maju. Pada Jumat, kelompok oposisi meluncurkan operasi di Provinsi Daraa dekat perbatasan Yordania, merebut kembali pusat kota itu. Pada hari yang sama, mereka merebut kendali Provinsi Suwayda di selatan dan pusat provinsi Quneitra.

 

Kuasai Homs...

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement