Selasa 03 Mar 2015 09:32 WIB

Kacamata Gratis Untuk Siswa Berekonomi Lemah

Head of CSR BCA Sapto Rachmadi (kedua dari kiri) dan Kepala BCA KCU Yogyakarta Sabar Purnomo (kanan) memperhatikan seorang siswa yang sedang melakukan pemeriksaan mata, Selasa (17/2).
Head of CSR BCA Sapto Rachmadi (kedua dari kiri) dan Kepala BCA KCU Yogyakarta Sabar Purnomo (kanan) memperhatikan seorang siswa yang sedang melakukan pemeriksaan mata, Selasa (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pada minggu ketiga Februari 2015 lalu, tepatnya Senin, 16 Februari, ada kegiatan menarik di SMAN 1 Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat itu sekolah  memfasilitasi  kegiatan pemeriksaan  mata  bagi  para siswa. Berdasarkan pemeriksaan, bagi siswa yang memerlukan dan  belum  memiliki kacamata baca, akan mendapatkan bantuan sebuah kacamata baca secara cuma-cuma alias gratis.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap mempertimbangkan proses belajar siswa tidak terganggu.  Tentu saja  para  siswa  menyambut  hangat kegiatan ini. "Saya senang karena bisa memeriksakan  mata  secara gratis.  Ada  beberapa teman yang harus menggunakan kacamata baca," ungkap salah seorang siswa kelas X.  

Sebut  saja Bagas Saputra, siswa kelas XI MIA 1, dan Rangga, siswa kelas XI MIA 2, merupakan sebagian yang memerlukan kacamata baca.

"Menurut  hasil  pemeriksaan, saya memerlukan kacamata baca. Memang selama ini kadang-kadang  saya kesulitan  kalau membaca tulisan yang kecil," kata Bagas.  "Untungnya, banyak teman yang baik. Mereka dengan senang hati akan membantu saya," imbuhnya.

Para siswa yang tidak menggunakan kacamata baca berasal dari keluarga yang berekonomi lemah.  Mereka sebenarnya telah lama menginginkan memiliki kacamata baca, namun karena keterbatasan  ekonomi orang tuanya, mereka hanya memendam keinginannya tersebut dalam hati.  Mereka menyadari  harga  kacamata  baca  mahal  untuk  ukuran kantong orang tuanya. Kendati demikian para siswa tersebut  tetap  rajin  menuntut ilmu di tengah keterbatasan penglihatannya.  

Oleh  karena  itu, kegembiraan  menyelimuti hati para siswa berekonomi lemah tersebut atas kegiatan  bantuan kacamata yang diusung oleh BCA. Dalam kegiatan ini BCA menggandeng atau bekerja sama dengan Yayasan Berani dan PT Berkat AIIA.   Sekolah  menyambut   baik  pelaksanaan  kegiatan  ini. Diharapkan bantuan kacamata baca bagi siswa yang membutuhkan dapat memperlancar proses belajar.

"Saya  tentu  senang sekali mendapat bantuan kacamata baca. Kacamata akan diberikan bulan depan," ungkap Bagas dengan wajah ceria.   

Hal senada diungkapkan Rangga. "Bantuan ini sangat berguna bagi saya. Apalagi sebentar lagi saya akan menghadapi ulangan tengah semester dan akhir semester. Biar lebih lancar belajar," katanya dengan nada gembira.

Kegiatan  pemeriksaan mata   juga diselenggarakan  di beberapa  sekolah lain di Gunungkidul, yakni di tiga  sekolah di Ponjong, tiga  sekolah di Semanu, dan empat sekolah di Karangmojo.  Sekolah-sekolah tersebut merupakan sekolah binaan dari Bakti BCA. Pemeriksaan dilakukan oleh dua  petugas pemeriksa mata dan seorang koordinator.

Program  pemeriksaan  mata  dan  pemberian  bantuan  kacamata  baca tersebut, merupakan salah  satu bentuk implementasi program kegiatan sosial BCA dalam bidang pendidikan. Kegiatan  dilaksanakan  pada  Februari, bertepatan  dengan  peringatan  ulang  tahun  ke-58 BCA.

"Di usia yang ke-58 ini, BCA ingin memaknainya dengan berbagi kepada sesama. Kami menyadari perkembangan BCA hingga saat inipun harus diikuti dengan perkembangan masyarakat di sekitar kami. Oleh karena itu, dalam suka cita ulang tahun yang ke-58, kami melakukan  berbagai  rangkaian kegiatan sosial," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

Selama  Februari 2015, pemeriksaan mata dan bantuan kacamata baca dilaksanakan di 17 sekolah  binaan BCA di tiga wilayah, yaitu di  Gunungkidul  (DIY), Tatakan (Serang), dan Gadingrejo (Lampung).  Pada kesempatan ini, BCA menyediakan 1.000 kacamata baca bagi siswa-siswi yang memerlukan.  

Dalam  rangka  mendukung   proses belajar di sekolah binaan Bakti BCA, kali ini BCA juga menyerahkan  berbagai  bantuan  kepada  sekolah  binaan berupa bantuan buku untuk perpustakaan  sekolah, pendukung  lab komputer, dan fasilitas lainnya.  

"Kami berharap melalui bantuan buku dapat melengkapi dan menambah koleksi perpustakaan sekolah. Hal ini diharapkan juga  dapat  semakin meningkatkan motivasi murid dalam belajar," ungkap Sekretaris  Perusahaan  BCA Inge Setiawati.

Penyerahan  bantuan  buku  dilakukan oleh pimpinan BCA setempat kepada pihak sekolah. ADV

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement