REPUBLIKA.CO.ID, PARMA--Setelah menyatakan diri tak mampu menggelar dua pertandingan melawan Udinese dan bertandang ke markas Genoa, Parma kini menghadapi bahaya besar terusir dari Seri A. Konsekuensi ini merupakan imbas krisis finansial sejak tahun lalu yang belum menemui titik terang.
Parma sebetulnya bisa saja bertandang ke Genoa pada Ahad (1/3). Pasalnya mereka telah menyetujui sponsor senilai 20 ribu euro (Rp 290,5juta) untuk membiayai satu laga. Namun para pemain tetap menolak untuk tampil.
Menanggapi ini, Federasi Sepakbola Italia (FIGC) kemudian memberi peringatan kepada Parma. Hal ini mengantisipasi klub itu akan meminta penundaan kembali di laga selanjutnya.
"Mengingat rasa moral untuk para pemain, saya telah setuju untuk menunda pertandingan. Tapi saya tidak bisa melakukan ini setiap pekan. Ini menjadi yang terakhir," tegas Presiden FIGC Carlo Tavecchio, dikutip Inside World Football, Senin (2/3).
Tapi keadaan lebih buruk membayangii Gialloblu. Forza Italian Football, mengutip laporan media Italia, menyebutkan utang Parma justru akan bertambah. Mulai saat ini hingga akhir musim di bulan Juni nanti, tagihan mereka akan terus melambung hingga 8 juta pound (sekitar Rp 159,7miliar).
Lega Seri A berpeluang menjatuhkan sanksi kepada Parma degradasi ke Seri B. Ini sebagai langkah akhir untuk mencegah semakin jatuhnya keuangan klub yang pernah menjuarai Piala UEFA di era 1990-an itu.