Selasa 03 Mar 2015 15:30 WIB

Cara Perhutani Dukung Program Kedaulatan Pangan

Rep: C78/ Red: Satya Festiani
Gelondongan kayu mahoni milik Perum Perhutani
Foto: ©Mahonionline
Gelondongan kayu mahoni milik Perum Perhutani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendukung program kedaulatan pangan pemerintah, Perum Perhutani tengah merancang implementasi program integrated farming alias sistem pertanian terintegrasi. Bekerja sama dengan kalangan akademisi yakni Universitas Gajah Mada dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Perhutani mengelola lahan pertanian seluas 146 hektar di kawasan Randublatung-Cepu Jawa Tengah.

 

"Tahun ini lahan akan kita perluas menjadi 4000 hektar," kata Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar seusai konferensi pers pemaparan Pencapaian Kinerja Perum Perhutani 2014 pada Selasa (3/3). Sebab dengan tersedianya lahan, produksi pangan khususnya padinakan semakin berlimpah.

 

Perhutani, kata dia, juga melakukan nota kesepahaman dengan Kementerian Pertanian soal distribusi pupuk dan benih unggul bersubsidi. Di lahan yang akan di buka pun akan disentuh oleh mekanisasi teknologi agar hasil pertanian optimal.

 

Dengan konsep pertanian terintegrasi, kata dia, Perhutani juga mencegah maraknya ijon dan rentenir dengan menjadi off taker dari produk pertanian yang dihasilkan. "Kita siapkan gudang, ada pabrik pengolahan jagung, padi, kedelai agar penyimpanannya lebih awet dan kualitas terjaga," tuturnya.

 

Direktur Keuangan Morgan Sharif Lumban Batu menambahkan, Perhutani juga berkontribusi dalam kegiatan sosial dengan memberi bantuan dana melalui program kemitraan bina lingkungan Perhutani. "Dana kita gulirkan dalam bentuk pinjaman berbunga rendah untuk modal kerja sebesar Rp 98,9 miliar dan hibah sebesar Rp 17,5 miliar," tuturnya.

 

Dana tersebut dialokasikan untuk 14.361 mitra binaan di desa-desa hutan. Dijelaskannya, dana pinjaman tersebut sebagian telah disalurkan kepada 1.850 kelompok lembaga masyarakat desa hutan dengan nilai Rp 17,3 miliar untuk wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat Banten.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement