REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dua pimpinan sindikat narkoba Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan meminta izin untuk berpamitan dengan rekan-rekannya sesama narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan.
Hal itu mereka sampaikan langsung kepada Kepala Lapas Kerobokan, Sudjonggo setelah mendapatkan kabar akan dipindahkan besok (Rabu) siang.
"Awalnya Myuran yang minta pamitan. Saya bilang tunggu instruksi dari Kepala Kejaksaan Tinggi dulu sebab mereka harus didampingi oleh konsulat," kata Sudjonggo di Kerobokan, Selasa (3/3).
Orang nomor satu di lapas terbesar Bali itu melihat tak ada beban di wajah kedua terpidana asal Australia tersebut. Mereka masih bisa tersenyum, bercengkerama, bahkan menanyakan perlengkapan apa saja yang harus dibawa ke pulau terakhir yang akan mereka kunjungi. Tak lupa, keduanya juga meninggalkan sejumlah barang yang masih bisa dimanfaatkan narapidana lainnya, seperti pakaian, peralatan makan, dan peralatan masak.
"Myuran sempat menanyakan tentang lukisannya yang lumayan banyak. Dia tanya apakah luisan-lukisannya itu sudah diamankan," ujar Sudjonggo.
Sudjonggo bahkan mengajak Myuran bercanda dengan menanyakan mengapa pria yang juga hobi desain grafis itu tak melukis wajahnya. Myuran menjawab bahwa dirinya tak punya waktu lagi.
Chan dan Sukumaran akan diterbangkan ke Nusa Kambangan, Cilacap sekitar pukul 10.00-14.00 WITA. Sebanyak 20 pasukan elite satuan Brigadir Mobil (Brimob) Polda Bali ditambahkan untuk mengawal khusus kedua terpidana. Mereka telah melakukan beberapa kali latihan simulasi.