REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Bidang Komunikasi, Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar versi Agung Laksono, Leo Nababan menyatakan keputusan pihaknya keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) merupakan sebuah pilihan politik.
"Keluar dari Koalisi Merah Putih ini merupakan pilihan politik. Alasannya karena ini sesuai dengan hasil Munas Ancol," kata Leo Nababan seusai mengikuti sidang pembacaan putusan Mahkamah Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (3/3).
Pada Selasa, empat hakim Mahkamah Partai Golkar mengeluarkan putusan berbeda. Dua hakim Mahkamah Partai Golkar, yakni Djasri Marin dan Andi Mattalatta memutuskan mengesahkan kepengurusan Golkar pimpinan Agung Laksono.
Sementara dua hakim lain, yakni Muladi dan HAS Natabaya hanya memberikan putusan rekomendasi terkait proses kasasi yang ditempuh kubu Aburizal Bakrie di Mahkamah Agung (MA).
Leo mengatakan berbekal putusan itu, kubunya yang merasa sudah mendapatkan keabsahan dari Mahkamah Partai, menyatakan keluar dari Koalisi Merah Putih dan mendukung pemerintahan saat ini. Hal ini sesuai dengan doktrin dari Partai Golkar selama ini.
Leo meminta kepada seluruh anggota fraksi, DPD I dan II menyesuaikan diri atas keputusan itu. Sementara itu, Ketua Umum Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono mengatakan, pihaknya bakal mempertimbangkan untuk mengubah struktur Fraksi Golkar di DPR bilamana dianggap perlu.
"Sesuai kewenangan, DPP memiliki instrumen fraksi di DPR. Apabila dipandang perlu, kami akan melakukan perbaikan," kata Leo.