REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta Mohamad Nasih mengatakan, seruan jihad Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kepada ustaz, uztazah, dan ulama untuk mencegah aksi begal, dirasa belum tepat.
"Seharusnya Menteri Sosial membangun koordinasi dengan pemerintah pusat, presiden, dan lembaga keamanan dalam mengantisipasi kasus tersebut. Hal tersebut lebih signifikan efeknya. Karena kasus ini bukanlah ranah untuk ustaz, uztazah, dan ulama," kata Mohamad pada ROL, Selasa (3/3).
Menurutnya, ustaz, ustazah, dan ulama berada di ranah untuk mendidik dan membangun mentalitas, seperti akhlak dan kemandirian umat. Di luar hal itu, begal merupakan kasus yang murni harus ditangani oleh lembaga keamanan negara.
Mohamada menambahkan, pihak kepolisian harus bekerja lebih baik dan profesional untuk menangani kasus begal. "Karena mereka (pihak kepolisian) kan diupah oleh pajak dari masyarakat," ucapnya.