REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi tahun ini tidak akan terjadi kemarau panjang, meski musim hujan akan datang sedikit terlambat.
Kepala BMKG, Andi Eka Sakya menyebut, kepastian apakah musim kemarau lebih panjang atau tidak baru bisa diketahui Juni-Juli mendatang setelah melakukan perhitungan.
''Probabilitas untuk kemarau panjang kami tidak melihat sampai saat ini. Kami baru bisa melihat indeks El nino pada 2 sampai 3 bulan lagi. Dari situ, kita bisa perkirakan kapan musim hujan di tahun ini akan dimulai,'' jelas Andi, Rabu (4/3).
Selain itu, Andi juga mengingatkan potensi adanya puting beliung di sejumlah daerah. Dia menjelaskan fenomena puting beliung dan angin kencang sangat normal terjadi pada masa transisi yang cepat dari musim hujan ke kemarau.
''Karena, ada perubahan kondisi atmosfer dan angin kencang mulai terjadi. Lalu puting beliung. Kadang-kadang masyarakat menanyakan apakah ini musim kemarau atau malah ekstrim. Tapi, pada kenyataan di masa transisi seperti itu memang terjadi," ujar Andi.