Rabu 04 Mar 2015 19:01 WIB

Din: Limpahkan Kasus, Pimpinan KPK Cuci Tangan

Ketua Umum MUI Din Syamsuddin.
Foto: Antara
Ketua Umum MUI Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin mengapresiasi sikap para pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang memprotes langkah pimpinannya melimpahkan kasus Komjen Polisi Budi Gunawan ke Kejaksaan Agung.

"Saya sepakat dengan itu. Saya setuju dan sependapat dengan mereka. Saya mengapresiasi sikap karyawan KPK yang memprotes pelimpahan kasus BG ke Kejagung," katanya di Magelang, Rabu (4/3).

Din mengatakan hal tersebut usai penutupan pertemuan tingkat tinggi pemimpin Buddha dan Islam dari 15 negara di kompleks Candi Borobudur Kabupaten Magelang. Menurut Din langkah Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruqi melimpahkan kasus tersebut ke Kejagung merupakan sebuah kekeliruan.

Ke depan, kata dia, hal itu bisa menjadi preseden buruk bagi upaya reformasi karena KPK terbentuk pada masa reformasi untuk melakukan spirit perubahan karena kepolisian dan kejaksaan pada waktu itu kurang optimal dalam pemberantasan korupsi.

Ia menuturkan bahwa pascaputusan praperadilan semestinya KPK tegas dalam mengambil sikap, yakni membatalkan keputusan atau meneruskan kasus itu.

Menurut dia, KPK gamang dalam menentukan sikapnya sehingga menjadi tidak jelas. "Ini tidak jelas. Nada-nadanya KPK mau meneruskan, tetapi dilimpahkan. Ini seperti cuci tangan. Ini bisa jadi preseden buruk. Nanti akan terjadi hal-hal tertentu jika kasus dilimpahkan. Pada hemat saya ini tidak baik," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement